Entri Populer

welcome

selamat datang orang indonesia,bersatulah...!

Jumat, 04 Januari 2013

Iwan Fals Mania: Fals, Kalimatmu Menghancurkan Hatiku

Iwan Fals Mania: Fals, Kalimatmu Menghancurkan Hatiku: Ini adalah tulisan lama yang terinspirasi dari karya-karya Iwan Fals . Tulisan tentang seputar cinta ini dibikin dan publikasikan tahun 2...

Fals, Kalimatmu Menghancurkan Hatiku

Ini adalah tulisan lama yang terinspirasi dari karya-karya Iwan Fals. Tulisan tentang seputar cinta ini dibikin dan publikasikan tahun 2008 yang lalu di blog pribadi. Itu saat jaman asik-asiknya nulis, nonton konser, nguber koleksi, nyetel lagunya sepanjang hari dan sebagainya, yang sekarang sudah tidak menggebu-gebu seperti waktu itu. Kini tulisan sederhana ini tayang ulang di iwanfalsmania.com sekedar mengenang sisi romantis saat karya Iwan sempat menghiasi hari-hari saya waktu itu. Entah esok hari, entah lusa nanti...

Kalimatmu Menghancurkan Hatiku
Beranikah bicara seperti ini pada pasanganmu?
Ingin kuludahi mukamu yang cantik…
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik…
Ingin kucongkel keluar indah matamu…
Agar engkau tahu memang indah matamu…
Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi.

Pertama, bila pasangan kita termasuk orang yang ‘pinter’, tentu dia akan menilai kalimat itu sebuah rangkaian kata romantis dan bermakna dalam yang diungkapkan untuk menunjukkan sebuah rasa cinta.

Kedua, bila pasangan kita termasuk orang yang ‘standar-standar’ saja, mungkin dia akan ketakutan dan melaporkan pada polisi atas ucapan kita yang terkesan mengancam. Dan yang paling sederhana, dia akan meninggalkan kita sebab menganggap kita orang yang aneh.
Lalu pengakuan seperti,
Harus kuakui bahwa aku pengecut…
Untuk menciummu juga merabamu…
Namun aku tak takut untuk ucapkan…
Segudang kata cinta padamu…
(Maaf Cintaku)
Sebuah kalimat sederhana dan jujur tapi mungkin ini banyak terjadi di masa lalu. Kalau sekarang tidak menyentuh pasangannya (pacar) dianggap tidak romantis dan kaku. Dan sekarang tercipta pemikiran bila sekedar ucapan tidak berarti apa-apa.

Namun berapa banyak diantara kita yang bertindak seperti kalimat diatas?. Beberapa yang masih pandai dan menjunjung tinggi norma Agama, tentu memahami batasan yang harus dilakukan pada pasangan yang belum sah dalam ikatan perkawinan.

Tetapi jika pasangan sudah dalam ikatan yang suci dan sering melakukan seperti kalimat diatas, tentu akan muncul berbagai penafsiran yang aneh-aneh. Antara lain menganggap dirinya sudah tidak menarik sehingga harus menyediakan waktu pergi ke salon-salon perawatan tubuh. Dan yang paling sederhana adalah adanya orang ketiga yang hadir dalam kehidupan rumah tangganya. Kemudian ujung-ujungnya berpisah.
Kemudian kalimat ini sempat jadi kontroversial,
Seperti biasa aku tak sanggup berjanji…
Hanya mampu katakan…
Aku cinta kau saat ini…
Entah esok hari, entah lusa nanti, entah…
Beberapa berpendapat kalimat diatas bukan kalimat cinta yang tulus. Sebab ada keraguan diakhir bait yang tidak memberi kepastian tentang cintanya. Banyak yang memegang teguh bahwa janji cinta itu untuk selamanya dan sampai mati. Padahal berapa banyak orang yang memberi janji ‘gombal’ seperti itu yang justru cintanya kandas ditengah jalan.

Dan tidak sedikit yang memuji kalimat jujur seperti diatas. Mereka berpendapat kalimat-kalimat seperti inilah yang harus diucapkan pada pasangan. Kejujuran yang polos dan terbuka tentang janji cinta merupakan senjata yang ampuh untuk kelanggengan hidup berpasangan.

Kenyataannya manusia selalu berubah. Ayo jujur saja, bila kita masih berpacaran atau sudah berumah tangga, kebun tetangga selalu tampak lebih menarik kan?. Lantas bila kita sudah berjanji ‘gombal’ akan mencintai pasangan untuk selamanya, hati ini pasti akan berontak bila melihat wujud yang lebih menarik. Lain bila kita berjanji seperti kalimat diatas, hati ini mungkin lebih bebas dan pikiran rasional akan muncul yang secara tidak langsung akan membuat kita selalu berpikir bahwa pasangan kitalah yang terbaik. Akhirnya kita akan merasa lebih bersyukur.
Maka bila sebuah cinta sudah menyatu dan diterima hati dengan tulus, kepercayaan dengan sendirinya akan muncul seiring dengan harapan.
Doakanlah sayang harapkanlah manis…
Suamimu segera kembali…
Doakanlah sayang harapkanlah manis…
Suamimu suami yang baik…

Kutitipkan semua yang kutinggalkan…
Kau jagalah semua yang mesti kau jaga…
Permataku aku percaya padamu…
Pasangan (istri) yang dipercaya akan menjadi bahan bakar yang mengisi laju kehidupan menghadirkan semangat yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Seorang lelaki yang memiliki pasangan yang mau menerima segala kekurangannya tentu lelaki yang sangat beruntung. Lelaki itu akan menaruh sejuta harapan dalam langkahnya melebur menjadi satu dalam sisa hidupnya tak peduli walau sang pasangan kadang masih membencinya.
Dan akhirnya kalimat-kalimat indah akan selalu muncul dalam kehidupan mereka, meskipun tidak harus diucapkan.
Kasihku kasih terkasih… Sayangku sayang tersayang…
Cintaku cinta tercinta… Manisku manis termanis…
Hidup ini indah berdua semua mudah…
Yakinlah melangkah jangan lagi gelisah…
Cintailah pasanganmu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. InsyaAllah hidup ini semakin indah dan menambah bekal dalam kehidupan sesungguhnya kelak. Aamiin. (sb)

Untuk istriku, hari ini aku masih cinta kamu..
entah esok atau lusa nanti...

Surabaya, Rabu, 18 Juni 2008

http://www.facebook.com/groups/208708759157159/?fref=ts

Badan Pengurus Kota Oi Tarakan: Pengukuhan Kelompok Oi Afatar

Badan Pengurus Kota Oi Tarakan: Pengukuhan Kelompok Oi Afatar: Minggu, 9 Desember 2012 anak-anak muda dengan wajah ceria dan semangat berkumpul di bawah pohon Pinus yang rindang dan deburan ombak di t...

Badan Pengurus Kota Oi Tarakan: Jakarta Siap Gelar Munas Oi ke V

Badan Pengurus Kota Oi Tarakan: Jakarta Siap Gelar Munas Oi ke V: Wawancara Tabloi dengan KETUA BADAN PEKERJA MUNAS Oi V Ali Mumdin. 8 DESEMBER 2012 berikut petikannya : Bagaimana hasil Rapat BPM Oi V ...