SINGLES
Aku Milikmu
Pongky / Iwan Fals 2008 (OST - Kekasih)
Kupikir kau sudah
Melupakan aku
Ternyata hatimu
Masih membara untukku
Waktu kan berlalu
Tapi tidak cintaku
Ia mau menunggu
Untukmu untukmu
Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku disini
Pongky / Iwan Fals 2008 (OST - Kekasih)
Kupikir kau sudah
Melupakan aku
Ternyata hatimu
Masih membara untukku
Waktu kan berlalu
Tapi tidak cintaku
Ia mau menunggu
Untukmu untukmu
Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku disini
Di Bawah Tiang Bendera
Iwan Fals, Franky S, Ian Antono & Artis Musica (Single 1996)
( Lagu ini tidak direkam untuk diedarkan secara komersial, melainkan hanya dibuat klipnya sebagai proyek "penyuluhan" bagi masyarakat. Proyek ini dibiayai oleh dua perusahaan rokok besar dari Jawa Timur. Diciptakan pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli. Info dari Setyo Budi Utomo )
Kita adalah saudara
Dari rahim ibu pertiwi
Ditempa oleh gelombang
Dibesarkan jaman
Di bawah tiang bendera
Dulu kita bisa bersama
Dari cerita yang ada
Kita bisa saling percaya
Yakin dalam melangkah
Lewati badai sejarah
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Mari kita renungkan
Lalu kita bertanya
Benarkah kita manusia
Benarkah ber Tuhan
Katakan aku cinta kau
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Iwan Fals, Franky S, Ian Antono & Artis Musica (Single 1996)
( Lagu ini tidak direkam untuk diedarkan secara komersial, melainkan hanya dibuat klipnya sebagai proyek "penyuluhan" bagi masyarakat. Proyek ini dibiayai oleh dua perusahaan rokok besar dari Jawa Timur. Diciptakan pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli. Info dari Setyo Budi Utomo )
Kita adalah saudara
Dari rahim ibu pertiwi
Ditempa oleh gelombang
Dibesarkan jaman
Di bawah tiang bendera
Dulu kita bisa bersama
Dari cerita yang ada
Kita bisa saling percaya
Yakin dalam melangkah
Lewati badai sejarah
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Mari kita renungkan
Lalu kita bertanya
Benarkah kita manusia
Benarkah ber Tuhan
Katakan aku cinta kau
Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Haruskah Pergi
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Sering aku merasa
Tak mengerti dengan apa yang ada
Melihat dari kegelapan
Mencoba mengurai makna
Begitu banyak yang terjadi
Begitu banyak yang tak kupahami
Orang saling membenci
Membunuh dan melukai
Perang masih terjadi
Bencana bertubi tubi
Kerinduan tercampak
Kesepian merajai
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Air mata nyaris jatuh
Di pelataran rumah yang teduh
Ayat-MU terkapar
Di lemari lemari berdebu
Ada apa gerangan
Mengapa mesti tergesa gesa
Tak bisakah tenang
Menikmati bulan penuh dan bintang
Lalu mengarungi waktu
Dengan lapar yang menyakitkan
Menyikapi semua
Dengan kesabaran
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Oh oh oh
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Sering aku merasa
Tak mengerti dengan apa yang ada
Melihat dari kegelapan
Mencoba mengurai makna
Begitu banyak yang terjadi
Begitu banyak yang tak kupahami
Orang saling membenci
Membunuh dan melukai
Perang masih terjadi
Bencana bertubi tubi
Kerinduan tercampak
Kesepian merajai
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Air mata nyaris jatuh
Di pelataran rumah yang teduh
Ayat-MU terkapar
Di lemari lemari berdebu
Ada apa gerangan
Mengapa mesti tergesa gesa
Tak bisakah tenang
Menikmati bulan penuh dan bintang
Lalu mengarungi waktu
Dengan lapar yang menyakitkan
Menyikapi semua
Dengan kesabaran
Aku ingin pergi
Meninggalkan ini semua
Menemani senja
Yang sedang berduka
Aku harus pergi
Meninggalkan semua ini
Menemui kamu
Yang mengajak bercinta
Oh oh oh
kemesraan
franky s voc:iwan fals & rosanna
suatu hari dikala kita duduk di tepi pantai
dan memandang ombak di lautan yang kian menepi
burung camar terbang bermain diderunya air
suara alam ini hangatkan jiwa kita
sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
ada hati membara erat bersatu
getar seluruh jiwa tercurah saat itu
kemesraan ini janganlah cepat berlalu
kemesraan ini inginku kenang selalu
hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
hatiku damai jiwaku tentram bersamamu
sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
ada hati membara erat bersatu
getar seluruh jiwa tercurah saat itu
kemesraan ini janganlah cepat berlalu
kemesraan ini inginku kenang selalu
hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
hatiku damai jiwaku tentram bersamamu
franky s voc:iwan fals & rosanna
suatu hari dikala kita duduk di tepi pantai
dan memandang ombak di lautan yang kian menepi
burung camar terbang bermain diderunya air
suara alam ini hangatkan jiwa kita
sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
ada hati membara erat bersatu
getar seluruh jiwa tercurah saat itu
kemesraan ini janganlah cepat berlalu
kemesraan ini inginku kenang selalu
hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
hatiku damai jiwaku tentram bersamamu
sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
ada hati membara erat bersatu
getar seluruh jiwa tercurah saat itu
kemesraan ini janganlah cepat berlalu
kemesraan ini inginku kenang selalu
hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
hatiku damai jiwaku tentram bersamamu
Katakan Kita Rasakan
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Iwan Fals & Artis Musica (Single)
Sisakan senyum
Sisihkan tawa
Ketika tangis terdengar
Cakar telinga kita
Hangatkan surya
Didarah ini
Relakan untuk mereka
Agar air mata pergi
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Katakan cinta
Rasakan duka
Katakan pasti kita rasakan
Segala penderitaan
Satukan kata dan rasa
Bersama singkirkan derita
Biarkan langkah berarti
Disekejap hidup ini
Kemesraan
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Iwan Fals & Franky S. (Album Single 1988)
Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Bersamamu
Mata Hati
Karya : Iwan Fals ( Album Single 1995 )
Dalam ku sendiri
Coba mengerti
Perjalanan ini
Tak terasa disini
Aku disampingmu
Begitu pasti
Yang tak kumengerti
Masih saja terasa sepi
Matahari yang berangkat pulang
Tinggal jingga tersisa di jiwa
Bintang bintang menyimpan kenangan
Kita diam tak bisa bicara
Hanya mata
Hanya hati
Hanya kamu
Hanya aku
Karya : Iwan Fals ( Album Single 1995 )
Dalam ku sendiri
Coba mengerti
Perjalanan ini
Tak terasa disini
Aku disampingmu
Begitu pasti
Yang tak kumengerti
Masih saja terasa sepi
Matahari yang berangkat pulang
Tinggal jingga tersisa di jiwa
Bintang bintang menyimpan kenangan
Kita diam tak bisa bicara
Hanya mata
Hanya hati
Hanya kamu
Hanya aku
Orang Pinggiran
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1995)
Orang pinggiran
Ada di trotoar
Ada di bis kota
Ada di pabrik pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Didalam lingkaran
Berputar putar
Kembali kepinggiran
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa
Seperti tangis bayi dimalam hari
Sepinya waktu kala sendiri
Sambil berbaring meraih mimpi
Menatap langit langit tak perduli
Sebab esok pagi kembali
Orang pinggiran
Bukan pemalas
Orang pinggiran
Pekerja keras
Orang pinggiran
Tidak mengeluh
Orang pinggiran
Terus melenguh
Peniti Benang
Iwan Fals & Butet Manurung
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Lagu anak rimba yang dibawa teman sejalan
Sampai hatiku terdalam
Ia titipkan salam
Ia doakan kesehatan dan keselamatan
Ia harapkan kebebasan saling hormat saling membantu
Lagu anak rimba yang kebingungan
Karena hutannya di jarah orang
Bagaimana kok bisa begini ?
Bagaimana mengatasi masalah ini ?
Taman-tamannya banyak yang pergi
Lagu anak rimba yang haus akan pendidikan
Kalau pandai ia bisa atasi permasalahan
Begitu banyak yang ingin ia ketahui
Agar hutannya terjaga dan tidak dijarah orang
Lagu anak rimba yang pergi ke kota
Melihat begitu banyak ketidakadilan
Orang miskin berkubang sampah dan penyakitan
Karena tidak bebas dan tak punya hutan
Lantas ia cerita tantang masa lalunya
Saat di hutan masih utuh
Ia merasa hanya ia manusia di bumi
Walau ternyata tidak
Dan satu persoalan lagi
Adalah dengan orang desa
Karena lahan mereka lebih banyak daripada orang rimba
Orang tuanya cerita
Orang luar banyak yang jahat
Sering tidak bertanggung jawab terhadap perempuan
Itu sebabnya perempuan rimba jarang yang keluar hutan
Lagu orang rimba yang tak mau di rumahkan
Karena hidupnya lebih bebas
Banyak air dan makanan
Lagi pula ia tak rugikan orang lain
Berburu binatang yang diizinkan
Lagu orang rimba bicara tentang Tuhan
Tuhan itu milik kita semua bagi yang baik
Saling hormat sopan santun
Dan bukan untuk yang tidak baik
Yang terpenting baik budi sabar dan saling memaafkan
Bagi yang muda janganlah mudah terpengaruh
Sadarlah
Nasihat orang rimba
Jangan melawan orang tua
Terutama ibu kandung
Yang membuat kita lahir ke dunia
Meskipun mereka galak dan pemarah
Tapi sebenarnya marahnya itu karena ulah kita sendiri
Lagu orang rimba tentang TV dan berita-berita
Ia sedih melihat pelacur dan orang-orang miskin
Mengamen hanya untuk dapat uang buat makan
Kolong jembatan rumah kardus untuk tempat tinggal
Dan banyak orang buang sampah sembarangan
Hingga penyakit datang
Ia sedih rumah-rumah penuh sampah
Lagu orang rimba yang mengkritik pemerintah
Karena kebodohanlah
Kemiskinanlah dan kejahatan muncul
Pemerintah juga harus memberantas narkoba
Dan kenapa yang jadi pejabat hanya orang kaya dan pintar saja ?
Tapi tak pikirkan orang kecil
Peniti Benang namamu
Ia ingin menangis
Diluar begitu banyak ketidakadilan
Kenapa manusia berlomba-lomba mencari uang ?
Kenapa manusia merasa dirinya paling adil dan benar ?
Kenapa selalu membeda-bedakan berdasarkan harta ?
Bukankah semua itu sama ?
Semua yang milik kita adalah milik Tuhan juga
Tak lama ia dikota
Tak betah karena bising
Begitu banyak suara mesin merasa seperti di neraka
Ia rindu hutannya
Ia rindu teman-temannya
Ia pun khawatir hutannya habis
Ia mengadu pada Tuhan agar menjaga hutannya
Ia tak mau hidup di luar
Ia mau hidup di alam bebas
Sang pohon memberikan nyawa padanya
Teman-temannya yang baik tak bisa ia lupakan
Peniti Benang minta di ajari komputer
Karena malu pada pemipinnya
Dan orang-orang mulai mempertanyakannya
Apa yang bisa ia lakukan untuk menjaga hutan dan melindungi ?
Ia sekolah dan belajar baca tulis dan berhitung
Agar tak di tipu
Soal surat perjanjian tanah misalnya
Menjaga hutan memang sulit sekali
Orang pemerintah saja tak bisa
Apalagi saya yang baru bisa baca tulis dan hitung
(lirik ini diambil dari Ricky)
Iwan Fals & Butet Manurung
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Lagu anak rimba yang dibawa teman sejalan
Sampai hatiku terdalam
Ia titipkan salam
Ia doakan kesehatan dan keselamatan
Ia harapkan kebebasan saling hormat saling membantu
Lagu anak rimba yang kebingungan
Karena hutannya di jarah orang
Bagaimana kok bisa begini ?
Bagaimana mengatasi masalah ini ?
Taman-tamannya banyak yang pergi
Lagu anak rimba yang haus akan pendidikan
Kalau pandai ia bisa atasi permasalahan
Begitu banyak yang ingin ia ketahui
Agar hutannya terjaga dan tidak dijarah orang
Lagu anak rimba yang pergi ke kota
Melihat begitu banyak ketidakadilan
Orang miskin berkubang sampah dan penyakitan
Karena tidak bebas dan tak punya hutan
Lantas ia cerita tantang masa lalunya
Saat di hutan masih utuh
Ia merasa hanya ia manusia di bumi
Walau ternyata tidak
Dan satu persoalan lagi
Adalah dengan orang desa
Karena lahan mereka lebih banyak daripada orang rimba
Orang tuanya cerita
Orang luar banyak yang jahat
Sering tidak bertanggung jawab terhadap perempuan
Itu sebabnya perempuan rimba jarang yang keluar hutan
Lagu orang rimba yang tak mau di rumahkan
Karena hidupnya lebih bebas
Banyak air dan makanan
Lagi pula ia tak rugikan orang lain
Berburu binatang yang diizinkan
Lagu orang rimba bicara tentang Tuhan
Tuhan itu milik kita semua bagi yang baik
Saling hormat sopan santun
Dan bukan untuk yang tidak baik
Yang terpenting baik budi sabar dan saling memaafkan
Bagi yang muda janganlah mudah terpengaruh
Sadarlah
Nasihat orang rimba
Jangan melawan orang tua
Terutama ibu kandung
Yang membuat kita lahir ke dunia
Meskipun mereka galak dan pemarah
Tapi sebenarnya marahnya itu karena ulah kita sendiri
Lagu orang rimba tentang TV dan berita-berita
Ia sedih melihat pelacur dan orang-orang miskin
Mengamen hanya untuk dapat uang buat makan
Kolong jembatan rumah kardus untuk tempat tinggal
Dan banyak orang buang sampah sembarangan
Hingga penyakit datang
Ia sedih rumah-rumah penuh sampah
Lagu orang rimba yang mengkritik pemerintah
Karena kebodohanlah
Kemiskinanlah dan kejahatan muncul
Pemerintah juga harus memberantas narkoba
Dan kenapa yang jadi pejabat hanya orang kaya dan pintar saja ?
Tapi tak pikirkan orang kecil
Peniti Benang namamu
Ia ingin menangis
Diluar begitu banyak ketidakadilan
Kenapa manusia berlomba-lomba mencari uang ?
Kenapa manusia merasa dirinya paling adil dan benar ?
Kenapa selalu membeda-bedakan berdasarkan harta ?
Bukankah semua itu sama ?
Semua yang milik kita adalah milik Tuhan juga
Tak lama ia dikota
Tak betah karena bising
Begitu banyak suara mesin merasa seperti di neraka
Ia rindu hutannya
Ia rindu teman-temannya
Ia pun khawatir hutannya habis
Ia mengadu pada Tuhan agar menjaga hutannya
Ia tak mau hidup di luar
Ia mau hidup di alam bebas
Sang pohon memberikan nyawa padanya
Teman-temannya yang baik tak bisa ia lupakan
Peniti Benang minta di ajari komputer
Karena malu pada pemipinnya
Dan orang-orang mulai mempertanyakannya
Apa yang bisa ia lakukan untuk menjaga hutan dan melindungi ?
Ia sekolah dan belajar baca tulis dan berhitung
Agar tak di tipu
Soal surat perjanjian tanah misalnya
Menjaga hutan memang sulit sekali
Orang pemerintah saja tak bisa
Apalagi saya yang baru bisa baca tulis dan hitung
(lirik ini diambil dari Ricky)
Percayalah Kasih (versi 1)
Iwan Fals, Yockie & Vina Panduwinata
Engkau datang saat bintang-bintang ramah tersenyum
Malampun terasa hangat, kurasakan ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang saat sinar rembulan menyentuh tubuhku
Belaian lembut angin malam membawa sejuta kisah cinta
Percayalah kasih
Hadirlah kau saat diriku tak mampu berpikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Buang segala keraguan itu, dan lupakan saja
Dengarkan bisik hati terdalam, demi kepastian
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indahJangan kita hancurkan
Mimpi-mimpi yang hampir menjelma nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata:
"Pergilah kau pergi dari sisiku, lupakan aku"
Maaf kasih
Sudah terlalu lama kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin kubertahan, semoga kau mengerti
Apapun yang telah kau katakan
Tak mudah bagiku
Untuk begitu saja percaya
Akan semua katamu
Bila itu maumu, tak mungkin kuhalangi
Apa yang kau kan ingini
Hanya satu pintaku, sudahkah kau sadari
Betapa sia-sia nya waktu
Yang selama ini telah kita lalui
Penuh rasa........cinta
(Dari JSOP)
Iwan Fals, Yockie & Vina Panduwinata
Engkau datang saat bintang-bintang ramah tersenyum
Malampun terasa hangat, kurasakan ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang saat sinar rembulan menyentuh tubuhku
Belaian lembut angin malam membawa sejuta kisah cinta
Percayalah kasih
Hadirlah kau saat diriku tak mampu berpikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Buang segala keraguan itu, dan lupakan saja
Dengarkan bisik hati terdalam, demi kepastian
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indahJangan kita hancurkan
Mimpi-mimpi yang hampir menjelma nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata:
"Pergilah kau pergi dari sisiku, lupakan aku"
Maaf kasih
Sudah terlalu lama kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin kubertahan, semoga kau mengerti
Apapun yang telah kau katakan
Tak mudah bagiku
Untuk begitu saja percaya
Akan semua katamu
Bila itu maumu, tak mungkin kuhalangi
Apa yang kau kan ingini
Hanya satu pintaku, sudahkah kau sadari
Betapa sia-sia nya waktu
Yang selama ini telah kita lalui
Penuh rasa........cinta
(Dari JSOP)
Percayalah Kasih (versi 2)
Iwan Fals, Yockie & Vina Panduwinata
Engkau datang saat bintang-bintang ramah tersenyum
Malampun terasa hangat, kurasakan ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang saat diriku terhempas sendiri
Dalam belaian angin malam diriku bertanya dalam hati
Salahkah daku
Hadirlah kau saat diriku tak mampu berpikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Kisah antara dua manusia yang dilanda cinta
Tak mungkin selalu berada digaris bahagia
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indah
Haruskah kuhancurkan
Mimpi-mimpi yang hampir menjelma nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata :
"Pergilah kau pergi dari sisiku, lupakan aku"
Maaf kasih
Sudah terlalu lama kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin kubertahan, semoga kau mengerti
Tak ada yang harus disesali
Segala yang telah terjadi
Terkadang didalam hidup ini
Kau dibuai ilusi dan mimpi
Walau ku tak mau semua ini terjadi
Hatiku ternyata tak mampu
Memaksakan suatu perasaan diri
Yang terkadang bimbang dan ragu
Pintaku padamu semoga kau mengerti
Perasaan ini
(Dari JSOP)
Iwan Fals, Yockie & Vina Panduwinata
Engkau datang saat bintang-bintang ramah tersenyum
Malampun terasa hangat, kurasakan ini didalam hati
Percayalah
Engkau datang saat diriku terhempas sendiri
Dalam belaian angin malam diriku bertanya dalam hati
Salahkah daku
Hadirlah kau saat diriku tak mampu berpikir
Senyummu membawa damai
Segala rasa gundah dihati
Menghilang pergi
Kisah antara dua manusia yang dilanda cinta
Tak mungkin selalu berada digaris bahagia
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu
Buahkan cerita indah
Haruskah kuhancurkan
Mimpi-mimpi yang hampir menjelma nyata
Tak kusangka
Engkau yang biasanya diam pasrah
Ternyata mampu berkata :
"Pergilah kau pergi dari sisiku, lupakan aku"
Maaf kasih
Sudah terlalu lama kita saling dusta
Maaf kasih
Tak mungkin kubertahan, semoga kau mengerti
Tak ada yang harus disesali
Segala yang telah terjadi
Terkadang didalam hidup ini
Kau dibuai ilusi dan mimpi
Walau ku tak mau semua ini terjadi
Hatiku ternyata tak mampu
Memaksakan suatu perasaan diri
Yang terkadang bimbang dan ragu
Pintaku padamu semoga kau mengerti
Perasaan ini
(Dari JSOP)
Pohon Untuk Kehidupan
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Hari baru telah datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak terhenti
Bukalah hati
Rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang
Satukan hati
Tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan
Di hatiku ada pohon
Di hatimu ada pohon
Pohon untuk kehidupan
Tentram damai
Hidup rukun saling percaya
Hijau rindang sekitar kita
Andai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan di tunda
Terus tanam jangan berhenti
Alam lestari
Hidup tak bakal berhenti
(lirik ini diambil dari Ricky)
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Hari baru telah datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak terhenti
Bukalah hati
Rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang
Satukan hati
Tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan
Di hatiku ada pohon
Di hatimu ada pohon
Pohon untuk kehidupan
Tentram damai
Hidup rukun saling percaya
Hijau rindang sekitar kita
Andai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan di tunda
Terus tanam jangan berhenti
Alam lestari
Hidup tak bakal berhenti
(lirik ini diambil dari Ricky)
Pulanglah
Iwan Fals (Single 2004 - Untuk Almarhum Munir - 1965-2004)
( Lagu ini dinyanyikan pertama kali oleh Iwan Fals pada 8 Desember 2004 dihalaman kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Lagu khusus dibuat oleh Iwan Fals untuk perjuangan dan jasa-jasa kemanusiaan Almarhum Munir Said Thalib.
Baca juga di: http://www.kontras.org/munir/index.php )
Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan
Karena kemarau
Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah
Persawahan
Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan
Saat dibutuhkan
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Perdekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati
Iwan Fals (Single 2004 - Untuk Almarhum Munir - 1965-2004)
( Lagu ini dinyanyikan pertama kali oleh Iwan Fals pada 8 Desember 2004 dihalaman kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Lagu khusus dibuat oleh Iwan Fals untuk perjuangan dan jasa-jasa kemanusiaan Almarhum Munir Said Thalib.
Baca juga di: http://www.kontras.org/munir/index.php )
Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan
Karena kemarau
Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah
Persawahan
Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan
Saat dibutuhkan
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati
Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian
Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Perdekar
Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati
Selancar
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Tak bisakah kita menerimanya
Sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi
Tak bisakah kita bergembira karenanya
Agar hidup yang singkat ini jadi berarti
Selancari hidup sepanjang hari
Tarian maut bermahkota matahari
Menuju pantai kebahagiaan
Bersama hati yang suci
Kita rindukan ini semua
Lantas kenapa kita mesti bersedih
Bukankah ini yang kita cari
Semenjak purba hingga kini
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Iwan Fals & Indra Lesmana ( 2006 )
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Tak bisakah kita menerimanya
Sebagai satu kenyataan yang harus dihadapi
Tak bisakah kita bergembira karenanya
Agar hidup yang singkat ini jadi berarti
Selancari hidup sepanjang hari
Tarian maut bermahkota matahari
Menuju pantai kebahagiaan
Bersama hati yang suci
Kita rindukan ini semua
Lantas kenapa kita mesti bersedih
Bukankah ini yang kita cari
Semenjak purba hingga kini
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya
Soal lama pergi soal baru datang
Bagai ombak bergulung sepanjang waktu
Kita mesti berselancar diatasnya atau tenggelam
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh
Oh oh oh oh
Oh oh oh
Serenade
Cipt : Remy Sylado
Iwan Fals dan Ritta Rubby (Album Ritta Rubby ‘Wajib Belajar’ 1984)
Kudatang padamu
Ketika anyelir ditaman masih berkerudung embun
Diambang malamku
Selaksa kemelut bermain tanpa terali
Khayalku berarak
Kutawar buatmu mungkin kau minat menjamah nya
Dibawah letak hidung mu
Aku minta tempat sila
Dengan segudang kata cinta
Pabila suatu saat umurku dipacu waktu
Merdekalah dari kungkungan mimpi (vocal Iwan Fals)
Kicau apa gerangan yang meradang ini
Keluh kesah atau nyanyian pecundang
Malam masih yatim piatu yang melenggang
Namun tak urung madahmu tangkas menyusup
Kau giringkan rentet cinta bermandi tangis
Astaga...!
Terpukau aku pada dusta yang setia (vocal Ritta Rubby)
Kuharapkan tangan (vocal Iwan fals)
Yang bisa menggapai hatiku yang terbengkalai ini (vocal Ritta Rubby)
Diambang kangenku (vocal Iwan fals)
Akulah pangeran atas segala nestapa (vocal Ritta Rubby)
Gerimis yang ungu (vocal Iwan fals)
Perlahan menitik didalam gugusan harapan (vocal Ritta Rubby)
Dibawah letak hidungmu
Aku minta tempat sila
Dengan segudang kata cinta
Pabila suatu saat umurku dipacu waktu
Merdekalah dari kungkungan mimpi (vocal duet)
Cipt : Remy Sylado
Iwan Fals dan Ritta Rubby (Album Ritta Rubby ‘Wajib Belajar’ 1984)
Kudatang padamu
Ketika anyelir ditaman masih berkerudung embun
Diambang malamku
Selaksa kemelut bermain tanpa terali
Khayalku berarak
Kutawar buatmu mungkin kau minat menjamah nya
Dibawah letak hidung mu
Aku minta tempat sila
Dengan segudang kata cinta
Pabila suatu saat umurku dipacu waktu
Merdekalah dari kungkungan mimpi (vocal Iwan Fals)
Kicau apa gerangan yang meradang ini
Keluh kesah atau nyanyian pecundang
Malam masih yatim piatu yang melenggang
Namun tak urung madahmu tangkas menyusup
Kau giringkan rentet cinta bermandi tangis
Astaga...!
Terpukau aku pada dusta yang setia (vocal Ritta Rubby)
Kuharapkan tangan (vocal Iwan fals)
Yang bisa menggapai hatiku yang terbengkalai ini (vocal Ritta Rubby)
Diambang kangenku (vocal Iwan fals)
Akulah pangeran atas segala nestapa (vocal Ritta Rubby)
Gerimis yang ungu (vocal Iwan fals)
Perlahan menitik didalam gugusan harapan (vocal Ritta Rubby)
Dibawah letak hidungmu
Aku minta tempat sila
Dengan segudang kata cinta
Pabila suatu saat umurku dipacu waktu
Merdekalah dari kungkungan mimpi (vocal duet)
Tanam Tanam Siram Siram
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Tanam tanam tanam kita menanam
Tanam pohon kehidupan
Kita tanam masa depan
Tanam tanam tanam kita menanam
Jangan lupa disiram
Yang sudah kita tanam
Siram siram siram yo kita siram
Apa yang kita tanam
Ya mesti kita siram
Tanam tanam pohon kehidupan
Siram siram sirami dengan sayang
Tanam tanam tanam masa depan
Benalu benalu kita bersihkan
Biarkan anak cucu kita belajar dibawah pohon
Biarkan anak cucu kita menghirup udara segar
Biarkan mereka tumbuh bersama hijaunya daun
Jangan biarkan mereka mati dimakan hama kehidupan
Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam ... oi
Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam
(lirik ini diambil dari Ricky)
Iwan Fals
(Kampanye Indonesia Menanam 2006)
Tanam tanam tanam kita menanam
Tanam pohon kehidupan
Kita tanam masa depan
Tanam tanam tanam kita menanam
Jangan lupa disiram
Yang sudah kita tanam
Siram siram siram yo kita siram
Apa yang kita tanam
Ya mesti kita siram
Tanam tanam pohon kehidupan
Siram siram sirami dengan sayang
Tanam tanam tanam masa depan
Benalu benalu kita bersihkan
Biarkan anak cucu kita belajar dibawah pohon
Biarkan anak cucu kita menghirup udara segar
Biarkan mereka tumbuh bersama hijaunya daun
Jangan biarkan mereka mati dimakan hama kehidupan
Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam ... oi
Tanam tanam tanam ... siram
Tanam tanam tanam
(lirik ini diambil dari Ricky)
Terminal
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1994)
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Iwan Fals, Ian Antono & Franky S. (Album Single 1994)
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar